A. Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
Menurut cendikiawan muslim Qurasih Shihab, Kata al-Qur’an berasal dari kata kerja qara‟a yang berarti membaca dan kata dasarnya adalah Qur’an yang berarti bacaan. Huruf Alif pada kata Qur’an , lanjut Quraish Shihab mengandung arti kesempurnaan. Dengan demikian al-Qur’an adalah bacaan yang sempurna. Tidak hanya sempurna akan kandungannya, namun juga redaksi serta petunjuknya.
Kesempurnaan lain yang dimiliki al-Qur’an , lanjut Quraish Shihab karena ia mudah diingat. Tidak hanya untuk orangtua, anak-anak pun sangat mudah menghafalnya. Kesempurnaan al-Qur’an itu telah terbukti dalam sejarah bahwa, tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca ribuan tahun yang lalu yang dapat menandingi al-Qur’an al-Karim, bacaan yang sempurna lagi mulia itu.
al-Qur’an dengan makna bacaan dinyatakan oleh Allah Swt. dalam beberapa ayat, antara lain di dalam al-Baqarah ayat 185,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
185. Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Secara istilah, para ulama memberikan pengertian bahwa al-Qur’an adalah Kalamullah, yang menjadi mu‟jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad Saw, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dan membacanya dinilai sebagai ibadah.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa,
Pertama, al-Qur’an merupakan Kalamullah artinya, bukan ucapan Nabi Muhammad Saw., malaikat, atau makhluk lainnya, tetapi firman Allah Swt. yang diturunkan melalui wahyu, yang memberikan jaminan kesempurnaan dan terbebas dari kekurangan.
Kedua, al-Qur’an merupakan mukjizat artinya hal luar biasa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Ketiga, al-Qur’an diturunkan (difirmankan) secara mutawatir artinya riwayat yang disampaikan oleh tiga orang atau lebih yang memiliki kualifikasi terbaik sebagai orang-orang yang berakhlak mulia, sempurna kemampuan hafalannya, dan tidak pernah berbohong.
Keempat, membacanya merupakan ibadah. Membaca al-Qur’an menjadi tanda keimanan seseorang. Semakin tinggi imannya, semakin sering dan sungguh-sungguh membacanya. Semakin sering membaca, semakin meningkat imannya.
Nama-nama Al-Qur‟an
Allah Swt. menyebut al-Qur‟an dengan berbagai macam sebutan. Di dalam al-Qur‟an banyak kita temukan sebutan itu, di antaranya adalah al-Kitab atau Kitab Allah, dapat kita temukan di dalam QS. al-Baqarah ayat 2:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢
Terjemah Kemenag 2002
2.Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
Allah Swt. juga menyebut al-Qur‟an dengan al-Furqan, sebutan ini dapat kita temukan di dalam QS. al-Furqan ayat 1.
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ ١
Terjemah Kemenag 2002
1. Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).
a) Fungsi Al-Qur‟an dalam Islam.
Fungsi Al-Qur’an secara umum
- Sebagai sumber ajaran / sumber hukum Islam yang utama
- Sebagai informasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang tidak diketahui oleh akal
- Petunjuk hidup manusia ke jalan yang lurus
- Sebagai pengontrol dan pengoreksi terhadap ajaran kitab sebelumnya yaitu Taurat, Zabur, dan Injil
Mayoritas kaum muslimin menyepakati empat macam dalil/sumber hukum sekaligus urutan dalam prioritasnya: al-Qur‟an, hadis (disebut juga sunnah atau as-sunnah), ijma‟, dan qiyas. Apabila dihadapkan dengan sebuah kasus (peristiwa yang memerlukan ketetapan hukum), yang pertama dilihat adalah al-Qur‟an. Jika ditemukan hukumnya di dalamnya, maka hukum tersebut yang dilaksanakan. Jika di dalam al-Qur‟an tidak ditemukan, maka kemudian dicari di dalam sunnah. Jika ditemukan hukumnya di dalam sunnah, maka hukum tersebut yang dilaksanakan. Jika tidak ditemukan hukumnya di dalam sunnah, maka kemudian melihat apakah terdapat ijmak (kesepakatan para ulama) dari para mujtahid yang hidup satu zaman mengenai hukumnya. Jika ditemukan, maka hukum tersebut yang dilaksanakan. Jika tidak ditemukan, maka dilakukan ijtihad (upaya mengeluarkan hukum) oleh para ulama yang memenuhi syarat-syarat tertentu dengan menggunakan qiyas terhadap nash (al-Qur‟an dan sunnah).
Yang menjadi dalil untuk penetapan keempat sumber hukum tersebut adalah firman Allah :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ٥٩
Terjemah Kemenag 2002
59. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Di dalam Al-Qur‟an, ada tiga fungsinya sebagai petunjuk. Al-Qur‟an menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
Jadi al-Qur‟an tidak hanya menjadi petunjuk bagi umat Islam saja tapi bagi manusia secara umum. Kandungan al-Qur‟an memang ada yang bersifat universal seperti yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan itu bisa menjadi petunjuk bagi semua orang tidak hanya orang yang beriman Islam dan bertakwa saja.
Al-Qur‟an al-Karim adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah. Al-Qur‟an meghapus kitab Taurat, Zabur, Injil dan seluruh kitab yang diturunkan sebelumnya. al-Qur‟an adalah sebagai hakim atau standar untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. oleh karena itu, tidak ada kitab-kitab yang diturunkan sebelum al-Qur‟an yang masih berlaku setelah al-Qur‟an diturunkan.
Allah Ta‟ala berfirman di dalam quran surat al-Maidah ayat 48.
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ ٤٨
Terjemah Kemenag 2002
48. Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.
b) Bagi Kehidupan Manusia.
Allah Swt. menciptakan manusia di muka bumi dijadikan sebagai Khalifah (pemimpin, pengatur). Agar manusia dapat melaksanakan misi tersebut dengan baik, Allah Swt. menurunkan al-Qur‟an sebagai panduan.
Fungsi-fungsi al-Qur‟an bagi kehidupan manusia dapat diketahui dari nama-nama lain al-Qur‟an itu sendiri. Setiap nama al-Qur‟an, memiliki arti yang menunjukkan fungsi dari Al-Qur‟an tersebut, misalnya al-Huda (petunjuk), al- Furqan (pembeda), dan lain-lain.
Al-Huda (Petunjuk) Dalam al-Qur‟an ada tiga posisi al-Qur‟an yang fungsinya sebagai petunjuk. Al-Qur‟an menjadi petunjuk bagi manusia secara umum QS. al-Baqarah: 185, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa QS. al-Baqarah: 2, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
Al-Furqon (Pembeda), fungsi al-Qur‟an sebagai pembeda adalah al-Qur‟an dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah QS. al-Baqarah: 185. Di dalam al-Qur‟an dijelaskan beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang baik, dan yang tidak boleh dilakukan atau yang buruk.
B. Hadits
1. Pengertian Hadits
Secara bahasa, hadis artinya baru, tidak lama, ucapan pembicaraan, cerita. Menurut para ulama, hadis merupakan sinonim dari sunah yaitu setiap sesuatu yang diriwayatkan atau dinisbahkan kepada diri Rasulullah Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, dan penetapan, sifat atau perjalanan nabi baik sebelum atau sesudah diutus menjadi rasul. Yang dimaksud dengan perkataan adalah segala perkataan yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam berbagai bidang, seperti bidang syariah, akhlaq, aqidah, pendidikan dan sebagainya.
Perbuatan adalah penjelasan-penjelasan praktis Nabi Muhammad Saw. Terhadap peraturan-peraturan syara‟ yang belum jelas teknis pelaksanaannya. Seperti halnya jumlah rakaat, cara mengerjakan haji, cara berzakat dan lain-lain. Perbuatan nabi yang merupakan penjelas tersebut haruslah diikuti dan dipertegas dengan sebuah sabdanya.
Taqrir adalah keadaan beliau yang mendiamkan atau tidak mengadakan sanggahan dan reaksi terhadap tindakan atau perilaku para sahabatnya serta menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya itu.
0 Komentar